[Market Review]
Dow Jones Senin malam (23 Desember) ditutup
naik 74 poin atau 0,5% ke 16.295, terutama masih atas optimisme pemodal atas
pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS). Keyakinan ini terutama didasarkan oleh
aksi bank sentral the Fed yang sudah memutuskan untuk mengurangi nilai stimulus
moneter QE3 menjadi US$ 75 miliar dari sebelumnya US$ 85 miliar per bulan. Wall
Street juga masih diliputi sentimen positif dari rilis PDB Amerika Serikat
untuk kuartal III-2013 sehari sebelumnya yang mencapai 4,1% yoy, lebih tinggi
dibandingkan estimasi konsensus yang mencapai 3,6% yoy, dan pada tingkat yang
tercepat selama dua tahun terakhir.
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional
(IMF), Christine Lagarde, menyatakan bahwa IMF akan merevisi naik tingkat
pertumbuhan AS untuk tahun 2014. Revisi naik ini didasarkan atas tingkat
pengangguran yang menurun, keputusan bank sentral the Fed untuk mengurangi QE3,
dan persetujuan anggaran 2014. IMF biasanya merevisi proyeksi pertumbuhan
ekonomi pada bulan Januari. Per Oktober 2013, IMF memproyeksikan pertumbuhan
ekonomi AS untuk 2014 sebesar 2,6% dibandingkan dengan 1,6% pada tahun 2013.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan cenderung
menguat. Selain faktor eksternal di atas, secara teknikal IHSG berpeluang
menguat pada hari ini meskipun pada fase minor down trend. Indikator MACD
Histogram terlihat sedikit menguat serta indikator slow stochastic oscillator
terlihat masih membentuk pola golden cross. Pergerakan IHSG hari ini
diperkirakan pada kisaran 4.142,92 hingga 4235,08. Saham pilihan UNTR, INCO,
BWPT, ICBP.
(sumber: Investor Daily)
[Stock Research]
ASRI : Alam Sutera Realty menahan ekspansi besar-besaran pada 2014 untuk
mengantisipasi situasi politik dan perlambatan pasar properti. Perseroan
menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan sebesar Rp
1,2-1,5 triliun atau lebih rendah dibandingkan tahun ini Rp 3 triliun.
Selain itu, mereka memproyeksikan
penjualan marketing tahun 2014 mencapai Rp 5 triliun, atau sedikit lebih tinggi
dibandingkan perkiraan tahun ini sebesar Rp 4,8 triliun. Hingga Oktober 2013,
penjualan marketing perseroan mencapai Rp 4,7 triliun. Perseroan menyatakan,
perlambatan tersebut terutama disebabkan oleh peraturan batas uang muka KPR
atau loan to value (LTV), serta pelemahan nilai tukar rupiah atas dollar
Amerika. ASRI sebelumnya sudah merevisi turun target penjualan marketing untuk
tahun 2013 dari Rp 5,6 triliun menjadi Rp 4,8 triliun. (sumber: Investor Daily)
MDLN : Modernland Realty membidik marketing sales pada tahun 2014 sebesar Rp
4 triliun, meningkat 48% dibandingkan target tahun ini sebesar Rp 2,7 triliun.
Perseroan menyatakan, hampir semua penjualan perumahan pada 2014 merupakan
kontribusi kota mandiri Jakarta Garden City di Cakung, Jakarta Timur. Hal ini
dikarenakan cadangan proyek terdahulu di Kota Modern dan Modernhill yang
berlokasi di Tangerang sudah mulai menipis dan belum ada perluasan. Perseroan
belum menyatakan proyeksi pendapatan dan laba bersih untuk tahun 2014.
Selain itu, mereka mengalokasikan
belanja modal (capex) sebesar Rp 1,3 triliun untuk mendukung ekspansi pada
2014. Perseroan menyatakan, dana capex tersebut akan digunakan untuk
mengakuisisi lahan baru seluas 300 hektar di daerah Timur Jakarta, serta
perluasan kawasan industri Modern Cikande seluas 600 hektar. Dana capex berasal
dari kas internal dan sisa kebutuhan dana tersebut akan ditutup dari penerbitan
obligasi global senilai US$ 150 juta. (sumber: Kontan)
WIKA : Wijaya Karya siap menanamkan investasi di bidang sistem penyediaan
air minum (SPAM) yang menjalin kerjasama dengan Korea Water Resources
Corporation (K Water) pada 2014. Kerjasama kedua perusahaan tersebut hanya
berlaku untuk proyek yang berlokasi di Bali, Gresik, dan Semarang. Sedangkan
untuk proyek SPAM di Jatiluhur, Purwakarta, akan dikerjakan sendiri oleh
perseroan yang akan dimulai pada awal 2014. Dari total investasi sebesar Rp 600
miliar yang dianggarkan perseroan untuk 2014, bisnis pengelolaan air hanya
mendapat alokasi dana sekitar Rp 100 miliar. Sumber dana investasi weakening
tersebut rencananya akan diambil dari kas internal perseroan.
CTRA : Ciputra Development menurunkan target penjualan 2014 mereka ke level
Rp10.35 triliun, +15% year-on-year. Sebelum
ini, perusahaan sudah merevisi target penjualan 2013 mereka ke level Rp9
triliun dari target penjualan awal mereka sebesar Rp10 triliun. Perusahaan
menyatakan bahwa faktor ekonomi makro, kebijakan pembiayaan di sektor properti
dan depresiasi rupiah adalah penyebab perusahaan memasang target yang kurang
optimis di 2014. (sumber: Bisnis Indonesia)
[Rumor]
Berdasarkan surat
kabar Investor Daily tanggal 24 desember 2013, Saham PT Keramika Indonesia
Asosiasi Tbk (KIAS) dikabarkan akan dikerek market maker ke level Rp 300. Rumor
ini terkait kabar induk usaha asal Thailand yang akan suntik dana guna
mendukung ekspansi perseroan mengakusisi tambang batubara. Selain itu,
perseroan berniat mengakuisisi tambang marmer dan granit untuk menggenjot
eksport produk bahan bangunan.
***********************************************************
Disclaimer: Informasi ini bukan merupakan sebuah rekomendasi untuk membeli atau menjual saham yang bersangkutan. Pastikan kembali kebenaran informasi tersebut, dan pakailah alat-alat analisis yang ada masing-masing untuk dapat membantu Anda dalam memastikan pembelian/penjualan saham yang dimaksud. Risiko sepenuhnya berada di tangan para investor.