Wikipedia

Search results

Thursday 8 January 2015

Dasar-Dasar Ilmu Saham: Apa Saja Jenis-Jenis Saham?



Ketika berbicara tentang saham, biasanya orang akan berpikir tentang saham yang diperdagangkan di bursa saham yang sering menjadi topik di beberapa channel TV khusus berita, baik itu lokal maupun internasional. Tidak salah, namun pada dasarnya saham bisa dibagi menjadi dua jenis yang berbeda: common stock dan preferred stock.

Common Stock
Disebut juga dengan istilah saham biasa, dan sebagian besar saham yang diterbitkan oleh perusahaan biasanya mengambil bentuk ini. Ini adalah bentuk/jenis saham yang sering diperbincangkan oleh pakar-pakar di TV atau koran seperti yang sudah disebutkan di atas. Saham biasa merepresentasikan kepemilikan kita di sebuah perusahaan dan klaim atas bagian keuntungannya dalam bentuk dividen. Para investor mendapatkan satu hak suara untuk setiap lembar sahamnya, pada saat akan melakukan pemilihan jajaran direksi, yang nantinya bertugas mengawasi keputusan-keputusan penting yang dibuat oleh jajaran manajemen.

Dalam jangka panjang, saham biasa (dalam artian pertumbuhannya) menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih besar dibandingkan bentuk investasi lain. Tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi tersebut disertai dengan risiko yang relatif lebih tinggi juga. Misalnya, jika sebuah perusahaan bankrut dan dilikuidasi, para pemegang saham biasa tidak akan menerima bagian pengembalian uang mereka sebelum perusahaan melunasi kewajiban mereka untuk mengembalikan uang kepada para pemegang surat hutang perusahaan dan pemegang saham preferen.

Preferred Stock
Disebut juga dengan istilah saham preferen, dimana saham jenis ini merepresentasikan kepemilikan dalam skala/level tertentu, namun biasanya tidak mendapatkan hak suara yang sama. Kebijakan semacam itu tidak mesti persis seperti itu, tergantung perusahaannya sendiri memutuskan sepertti apa hak para pemegang saham preferen.


Dengan saham preferen, para investor biasanya dijanjikan dividen yang jumlahnya sama terus menerus sepanjang masa. Ini berbeda dengan saham biasa, dimana jumlah dividen yang bisa didapatkan akan sangat bervariasi dan tidak ada jaminan bahwa dividen akan dibagikan terus menerus. Bisa saja tahun ini perusahaan membagikan dividen, tapi tahun depan tidak akan ada pembagian dividen untuk para pemegang saham biasa. Itulah salah satu kelebihan saham preferen dibandingkan saham biasa.

Kelebihan yang lain adalah, bahwa pada saat masa kebankrutan dan proses likuidasi, para pemegang saham preferen akan diprioritaskan untuk dikembalikan uang/modal investasinya dibandingkann para pemegang saham biasa. Namun, para pemegang surat hutang perusahaan dan kreditor tetap harus lebih diprioritaskan ketimbang pemegang saham preferen.

Salah satu fitur unik dari saham preferen yang lain adalah, bahwa instrumen investasi ini tergolong Callable. Artinya, perusahaan bisa memiliki hak untuk membeli saham preferen ini dari tangan para pemegangnya sewaktu-waktu dan untuk alasan apapun. Namun, jangan khawatir karena biasanya perusahaan akan membeli saham preferen kita dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga beli kita.

Beberapa orang memandang saham preferen ini lebih seperti berbentuk hutang alih-alih ekuitas. Secara gampangnya, bayangkan saja bahwa saham preferen ini memiliki sifat-sifat hybrid atau campuran dari sifat surat hutang perusahaan/obligasi dan saham biasa.

No comments:

Post a Comment